Contoh Usaha Pemasaran Jasa "House of Nail By: AW"
PEMASARAN JASA
USAHA JASA “HOUSE OF NAIL BY:AW”
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Pemasaran Jasa
Dosen Pengampu : Irmayanti Hasan,ST., M.M
DISUSUN OLEH :
Abiidah W.
14510069
JURUSAN
MANAJEMEN
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2017
BAB I
DEFINISI, LATAR BELAKANG, KLASIFIKASI USAHA JASA
1. Definisi Usaha Jasa “House of Nail
By: AW”
1.1. Definisi
1.1.1.
Definisi Jasa
Menurut
Kottler dan Keller (2007: 42), Jasa adalah setiap tindakan atau
kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya
tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu. Produksinya
bisa terkait dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk fisik.
Menurut Djaslim
Saladin (2004:134) pengertian jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang
ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud,
serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Proses produksinya mungkin dan
mungkin juga tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik.
Menurut
Zeithaml dan Bitner yang dikutif oleh Ratih Hurriyati (2005:28) , Jasa
adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain produk dalam pengertian
fisik, dikonsumsi dan diproduksi pada saat bersamaan, memberikan nilai tambah
dan secara prinsip tidak berwujud (intangible) bagi pembeli pertamanya.”
Jasa merupakan
semua aktivitas ekonomi yang hasilnya bukan berbentuk produk fisik atau
konstruksi, yang umumnya dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan serta
memberikan nilai tambah (misalnya kenyamanan, hiburan, kesenangan, atau
kesehatan) konsumen”. (Lupiyoadi dan Hamdani, 2006:6).
Dari pendapat
diatas jasa adalah aktivitas ekonomi yang mempunyai sejumlah elemen (nilai atau
rnanfaat) intangibel yang berkaitan dengannya, yang melibatkan sejumlah
interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak
menghasilkan transfer kepemilikan namun perubahan bisa saja muncul dalam
kondisi yang memungkinkan dan produksi suatu jasa bisa memiliki atau bisa juga
tidak dalam hal produk.
Berdasarkan
beberapa definisi di atas, maka jasa pada dasarnya adalah sesuatu yang memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
a.
Sesuatu yang tidak berwujud, tetapi
dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
b.
Proses produksi jasa dapat
menggunakan atau tidak menggunakan bantuan suatu produk fisik.
c.
Jasa tidak mengakibatkan peralihan
hak atau kepemilikan.
d.
Terdapat interaksi antara penyedia
jasa dengan pengguna jasa.
1.1.2.
Pengertian Pemasaran Jasa
Menurut
Lupiyoadi (2006:5), pemasaran jasa adalah setiap tindakan yang ditawarkan oleh
salah satu pihak kepada pihak lain yang secara prinsip intangible dan
tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun.
Sedangkan
menurut Umar (2003; 76), pemasaran jasa adalah pemasaran yang bersifat intangible
dan immarterial dan dilakukan pada saat konsumen berhadapan dengan
produsen.
Menurut
Christoper Lovelock dan Lauren K Wright (2007 ; 52) pemasaran jasa adalah
bagian dari sistem jasa keseluruhan dimana perusahaan tersebut memiliki sebuah
bentuk kontak dengan pelanggannya, mulai dari pengiklanan hingga penagihan, hal
itu mencakup kontak yang dilakukan pada saat penyerahan jasa.
Jadi pemasaran
jasa adalah suatu tindakan yang ditawarkan pihak produsen kepada konsumen,
dalam arti jasa yang diberikan, tidak dapat dilihat, dirasa, didengar atau
diraba sebelum dikonsumsi.
1.1.3.
Pengertian Nail Art dan Menicure & Pedicure
Nail
Art atau seni menghias kuku bukanlah hal baru bagi para wanita, khususnya
wanita-wanita modern yang tinggal di kota besar. Dahulu wanita memperindah
kukunya dengan menggunakan kuteks/ cat kuku biasa saja, namun, sudah beberapa
tahun belakangan ini, nail art menjadi favorit para wanita.
Contoh Nailart
Sumber: Google Image "Nailart"
Seni menghias
kuku ini bertujuan membuat kuku tampak lebih menarik bahkan berseni. Nail art
simpel bisa kita lakukan sendiri di rumah, bermodalkan kuteks/cat kuku, stiker
kuku, swarovski, lem khusus kuku, kuku palsu, hingga cat kuku khusus yang sudah
berbentuk seperti drawing pen. Terakhir, jangan lupa menyiapkan top coat
untuk mendapatkan hasil lebih awet.
Bila menemukan
kesulitan dalam memanjangkan kuku, tidak jadi masalah lagi karena saat ini sudah
banyak kuku palsu yg bisa dibentuk sesuai keinginan dan kebutuhan kita. Jika
masih takut untuk bereksperimen dengan kuku sendiri, menggunakan kuku palsu
juga bisa jadi alternatif. Kita tinggal rajin-rajin mengkreasikan kuteks,
stiker, dan sworovski sesuai selera untuk menghias kuku agar tampil cantik.
Beberapa teknik
nail art yang populer dan bisa dicoba ialah:
a.
Drawing
b.
Sticker
c.
Swarovski French
d.
Mix
Tujuan dari kegiatan ini sebenarnya adalah untuk fashion dan
keindahan, seperti yang kita tahu bahwa perempuan merupakan mahluk yang sangat
suka ber-explorasi dengan tubuhnya, nah salah satu bagia tubuh yang terkadang
kurang diperhatikan tapi indah jika dihias adalah kuku, entah mengapa ketika
kuku kecil itu dihias dan dipercantik, rasa percaya diri seorang wanita pasti
akan bertambah.
Sejarah mencatat bahwa asal-usul Nail Art bersal dari istilah
Mahendi,digunakan secara sinomim untuk pacar (inai),berasal dari bahasa
Sansekerta yakni Mehandika. Nail Art tidak hanya mengambil obyek kuku di jari
tangan tetapi juga kuku kaki yang dipastikan hasilnya tidak kalah menarik. Nail
Art ada ragam jenisnya
a.
Pertama adalah nail art kuteks yakni
nail arts yang menggunakan kuteks saja.
b.
Kedua adalah nail art stone yaitu
nail art yang dihiasi batuan-batuan kecil yang unik dan berwarna-warni.
c.
Ketiga disebut nail art akrilik
sebahgai hiasan di kuku. Kelebihan nail art akrilik selain mempercantik kuku
juga menutupi kekurangan sang pemilik kuku. Untuk teknik yang digunakan saat
“mengeksekusi” sang pemilik kuku menggunakan teknik manual paint dimana sang
seniman nail art langsung melukis dan berkreasi serta ada teknik air brush
dengan menggunakan mesin kompresor kecil.
Saat ini bisnis nail art dapat dijumpai di Salon-Salon yang ada di
Kota-kota besar di Indonesia.Tarif yang ditawarkan pun bervariasi mulai Rp 20.000
yang paling murah hingga Rp 300.000 di Indonesia. Karena saat ini tampil cantik
bukan hanya dilihat dari wajah saja,kuku pun dapat memancarkan kecantikan dari
si pemilik kuku.
Untuk manicure dan pedicure, manicure adalah perawatan jari-jari
tangan terutama pada kuku, teknik frence manicure adalah teknik perawatan kuku
ala prancis yang sudah di kenal sejak lama .teknik ini lakukan dengan cara mengoleskan
cat berwarna putih pada ujung kuku dan merah muda pada bagian sisanya . teknik
ini dipercaya dapat membuat kuku tampak lebih indah, segar, alami.
Manicure Kuku Tangan
Sumber: Google Image "Manicure"
Sedangkan pedicure adalah perawatan kaki agar terlihat indah dan
sehat , jika kaki tidak dirawat dengan baik maka akan timbul masalah yang tidak
diinginkan seperti bau, tumit pecah-pecah, dan kapalan.
Pedicure
Sumber: Google Image "Pedicure"
1.2. Latar Belakang
Usaha “House of Nail by: AW”
Bagi wanita
kecantikan itu harus lengkap mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Namun
semakin berkembangnya zaman, sekarang kuku juga menjadi pusat perhatian bagi
wanita. Kuku harus terjaga kebersihan
dan keindahannya. Sekarang kuku telah menjadi bagian penting dari kecantikan. Tidak
hanya kecantikan wajah saja, apalagi anda sering bertemu dengan banyak orang
jari dan kuku yang terlihat bersinar memberikan kesan pertama yang baik.
Usaha yang
dijalankan oleh “House of Nail” adalah usaha dengan produknya berupa jasa,
yakni jasa menghias kuku. Tidak hanya menghias kuku saja. Ada perawatan kuku
lainnya yakni manicure dan pedicure. Namun yang lebih ditonjolkan di usaha ini
adalah Nail art atau menghias kuku.
Bukan hanya tangan
saja yang mendapatkan perawatan manicure, jari jemari kaki pun wajib pedicure.
Seorang manicurist selebriti di Los Angeles, mengatakan “Ada dua alasan utama
mengapa kaki harus mendapatkan pedicure, yang pertama untuk membuat kaki bersih
, yang kedua untuk mendapatkan jemari kaki yang seksi saat memakai sandal atau
sepatu terbuka.”
1.3. Alasan memilih
usaha “House of Nail by:AW”
Alasan saya
memilih usaha nail art dan perawatan kuku seperti manicure dan pedicure
adalah usaha ini masih jarang ada, memang ada tapi sedikit apalagi di kota
besar. Kebanyakan ada memang di salon tapi mereka campur dengan perawatan
rambut dan badan. Karena itu usaha ini difokuskan pada satu hal yakni nail
art dan perawatan kuku yakni menicure
dan pedicure. Dengan begitu
usaha ini kita jalankan dan pangsa pasarnya bisa untuk semua kalangan, tetapi
lebih ditujukan pada mahasiswi-mahasiswi yang ada di sekitar usaha tersebut.
2.
Klasifikasi jasa pada usaha
“House of Nail by: AW”
Menggunakan klasifikasi jasa utama yang didukung dengan barang
minor, yaitu terdiri dari jasa pokok bersama-sama dengan barang pendukung,yaitu
jasa perawatan kuku dan nail art (seni kuku) dalam bentuk gambar atau lukisan
namun juga mendapatkan pembersih cat kuku seperti aseton. Serta alat-alat untuk
manicure dan pedicure.
3.
Karakteristik jasa pada usaha “House
of Nail by: AW”
Karakteristik jasa yang di gunakan dalam bisnis ini yaitu inseparability,
karena produk jasa ini sangat berkaitan erat dengan konsumen, terlibat dalam
produksi implikasinya kontak dan interaksi menjadi sangat penting, karena dalam
jasa ini berupa pelayanan dalam hal perawatan kuku sehingga sangat erat dengan
konsumen, sehingga konsumen sangat terlibat dalam aktivitas bisnis jasa ini.
BAB II
Pemasaran Relational dalam
Pemasaran
Jasa
Usaha “House of Nail by: AW”
A.
Eksternal, yakni hubungan dengan pelangganan (customer
relationship)
Kunci utama dalam usaha jasa adalah kepuasan pelanggan. Suatu
manfaat atau nilai yang tak terlihat dalam usaha jasa membuat hubungan dengan
pelanggan menjadi penting. Sehingga
rasa kepuasan mutlak harus dirasakan oleh Konsumen.Oleh karena itu, setiap
layanan, kebutuhan, dan keluhan seputar manicure pedicure dan nail art,dengan
sebaik-baiknya akan disampaikan dan diberikan. Bisa juga dengan menambahkan kartu member untuk
pelanggan yang loyal kepada kita. Fungsi adanya kartu member adalah konsumen bisa
mendapatkan potongan harga pada saat melakukan transaksi.
B. Internal, yakni hubungan dengan karyawan
Tidak hanya hubungan dengan pelanggan saja
yang diutamakan, kunci bertahannya suatu usaha adalah dari pihak internal yakni
dengan karyawan kita. Dengan begitu jika kita mendengar saran dan pesan dari
karyawan saat mereka menyampaikan pendapat bisa kita terima namun lebih
diperhatikan lagi bahwa kita harus memberikan job disc yang benar dan tepat
agar usaha ini bisa berjalan lancar dan tidak ada kesalahan. Terutama dalam usaha jasa yang sulit mengukur
standarisasi nilai, citra image perusahaan juga bergantung dari image karyawan
dan orang di dalam perusahaan tersebut. Disaat mereka melakukan pencapaian target atau lembur
(menambah jam kerja) bisa kita berikan berupa bonus maupun reward baik berupa
uang ataupun barang.
C. Hubungan pemasok
Salah satu stakeholder eksternal perusahaan
adalah pemasok , Bisnis ini berhubungan dengan berbagai pemasok yaitu
pemasok kutek (cat kuku) baik kutek warna dan kutek pelindung cat kuku, alat
untuk pembentuk model cat kuku, alat pengering kuku, foot spray, dan alat-alat
manicure pedicure 3 kantong yang 1 kantongnya terdiri dari (1 buah
gunting kuku, 1 buah pemisah jari kaki, 1 buah sikat kaki, 1 buah pendorong
kutikula, 1 buah pengikir kuku, dan 1 buah pengikir pedicure). Dengan adanya
pemasok (supplier) kita juga bisa menjalin hubungan bisnis dengan baik,
sehingga memudahkan kita dalam melengkapi persediaan untuk usaha jasa yang akan
kita lakukan.
D. Antar Perusahaan
Meskipun antar perusahaan pasti akan bersaing,
namun dalam melakukan bisnis yang baik dan benar adalah melakukan hubungan
kerjasama yang baik antar sesama perusahaan. Sama seperti dengan usaha nail
art, perlunya kerjasama dengan usaha jasa dengan jenis yang sama agar
saling bertukar pikiran dalam mengembangkan usaha tapi tidak menghilangkan ciri
khas masing-masing usaha yang anda lakukan. Dengan begitu itu melakukan
persaingan bisnis secara sehat.
E. Bentuk Lainnya
Bentuk lainnya adalah hubungan dengan
masyarakat disekitarnya dan dengan lembaga keuangan seperti bank. Untuk hubungan
dengan masyarakat misalnya dengan membuat kenyamanan di sekitarnya yakni dengan
tempat usaha yang nyaman baik bagi konsumen ktia dan tidak mengganggu aktivitas
masyarakat sekitarnya. Selain itu, bentuk hubungan lainnya yakni dengan lembaga
keuangan seperti bank mereka bisa membantu kita untuk mengembangkan usaha kita
dengan cara peminjaman dana usaha dari bank. Bank akan membantu kita dalam
meminjamkan dana untuk pengembangan usaha jika kita benar-benar mau dan menjaga
hubungan baik dengan pihak bank sebagai pemberi dana.
Konsep
|
Fokus
|
Anggapan
|
1. Produksi
|
Penekanan biaya dalam
menyetok barang perlengkapan untuk melakukan usaha jasa.
|
Harga yang terjangkau dan dapat diterima sesuai target
pasar. Agar mendapatkan keuntungan baik bagi konsumen dan perusahaan
|
2. Produk
|
Inovasi produk berupa jasa
|
Karakteristik, kinerja dan kualitas karyawan dalam
melakukan usaha jasa lebih ditingkatkan dalam kretifitas mereka dalam
bekerja.
|
3. Penjualan
|
Peningkatan penjualan
|
Dengan cara melakukan promosi penjualan yang baik dan
tepat pada saasaran target penjualan.
|
4. Pemasaran
|
Kepuasan pelanggan
|
Pembelian dan pembelian ulang akan dilakukan apabila pelanggan
mendapatkan kepuasan
dlm pembelian. Apalagi jika usaha jasa ini dilihat
kualitas produknya adalah tergantung kualitas pelayanan yang dilakukan oleh
usaha tersebut
|
5. Pemasaran sosial
|
Kepuasan pelanggan dan kesejahteraan masyarakat
|
Pembelian dan pembelian ulang akan dilakukan apabila pelanggan
mendapatkan kepuasan dalam pembelian. Dan usaha tersebut tidak mengganggu aktifitas warga
sekitar dan bisa membawa dampak positif bagi mereka.
|
BAB III
PERUMUSAN
STRATEGI PENGUSAHA JASA
a.
Menetapkan Visi dan Misi
Visi :
·
House of Nail by: AW menjadi gerai nail art terbaik yang ada di beberapa
pusat kota dalam segi pelayanan dan kualitas atas jasa yang diberikan, serta
menjadikan konsumen yang memiliki nail art yang indah, unik dan sehat.
Misi
:
·
Kepuasan House of Nail by: AW memberikan kepuasan bagi setiap pelanggan
yang datang ke gerai, seperti pengerjaan jasa yang sesuai keinginan pelanggan
dan tentunya sesuai dengan standar yang ditetapkan.
·
Kenyamanan House of Nail by: AW memberikan kenyamanan bagi setiap pelanggan
yang datang ke gerai, seperti mengutamakan keramahan, menyediakan gerai baru
berkonsep “cozy” yang juga memadai untuk beraktivitas, dan menjaga kebersihan
gerai.
·
Customize House of Nail by: AW tidak menetapkan minimum order pada setiap
pelanggan yang datang ke gerai. Order disesuaikan dengan keinginan pelanggan,
seperti melukis berbeda di setiap kuku ataupun melukis dibeberapa kuku yang
dikehendaki pelanggan.
b. Melakukan
Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal
·
Strength :
1.
House of Nail by: AW telah mempunyai pelanggan tetap.
2.
House of Nail by: AW dalam melakukan proses melukis
kuku melewati Lima Tahapan Utama yang belum dimiliki oleh gerai nail art
lainnya.
3.
House of Nail by: AW menyediakan gerai yang mempunyai
konsep ‟cozy‟‟ yaitu suatu gerai yang memadai dan menarik untuk melakukan
aktifitas dapat ditambahkan alunan musik dan wewangian aromatherapy yang
menenangkan, ruang tunggu yang nyaman dan memadai bagi para pengunjung,
peralatan yang lebih banyak dan lengkap, tersedia nya makanan ringan untuk para
konsumen, potongan harga khusus untuk konsumen tetap yang dibuktikan dengan
member card, serta menawarkan variasi nail art yang belum ada di gerai nail art
lainnya.
4.
House of
Nail by: AW menawarkan jenis variasi nail art lainnya yang tentunya
sebagian besar belum ada di gerai nail art sebelumnya yaitu water decal nail
cover, UV gel nail art, extension nail art, 3D nail tip kuku palsu, airbrush
nail tip kuku palsu, 3D sticker nail art, Hal - 6 lace sticker nail art, french
sticker nail art dan stamp nail art dan juga ada Henna yakni bahan menghias pacar
kuku yang bisa digunakan wanita Muslimah untuk sholat.
Henna Art untuk wanita muslimah
Sumber : Google Image "Henna"
5.
Untuk wanita Muslimah yang ingin
menghias kuku atau tangannya memang tidak boleh menggunakan cat kuku, akan
tetapi ia bisa menghias cat kuku dengan kutek yang halal digunakan untuk sholat
yakni kutek merk “Inglot” atau menghias dengan Henna.
6.
Harga yang ditetapkan sebanding dengan
kepuasan serta fasilitas yang akan diperoleh konsumen.
7.
Melakukan diferensasi harga bagi
kelompok masyarakat yaitu tanpa membedakan tingkat pendapatan mereka.
8.
Diterapkannya tidak ada minimum
pelukisan kuku bagi konsumen.
9.
Kebebasan memilih motif ataupun
variasi nail art yang konsumen sukai. Misal dengan motif berbeda disetiap kuku.
10. Lokasi House of Nail by: AW adalah di beberapa daerah pusat
kota, salah satunya bisa berada di pusat perbelanjaan.
·
Weakness
1.
Harga sewa yang mahal di pusat
perbelanjaan terkenal dan besar
2.
Masih banyak perlengkapan yang harus
disediakan selain yang sudah ada.
3.
Banyaknya konsumen yang sudah nyaman pada satu
tempat akan sulit untuk berpindah ketempat lain.
4.
Selain itu pesaing yang sudah ada
nama sebelumnya pasti sudah mempunyai banyak pelanggan tetap pula.
5.
Nail Art tidak diperuntukan bagi
wanita muslimah yang mendirikan sholat.
6.
Nail Art tidak diperuntukan bagi pelajar yang
sekolah nya mempunyai kebijakan melarang melukis kuku.
·
Opportunities
1.
Sampai saat ini belum ada gerai yang
memberikan sentuhan konsep yang unik di gerai nya, kemudian dari variasi nail
art cenderung sama di satu gerai dengan gerai lainnya. Oleh karena itu House
of Nail by: AW berpeluang untuk
mempelopori menjadi gerai pertama yang mengusung konsep yang unik dan
didalamnya terdapat variasi – variasi nail art lainnya yang belum ada di gerai
nail art pesaing.
2.
Peluang lain yang timbul di lingkungan
eksternal adalah adanya tipe konsumen backpacker atau dengan kata lain mereka
merupakan konsumen yang suka berpindah – pindah tempat untuk mencari suatu
tempat baru yang unik dan berbeda dari yang ada sebelumnya. Jadi konsumen yang
bertipe seperti ini dapat menjadi salah satu peluang besar bagi House of Nail by: AW. Jika peluang – peluang yang
timbul dilewatkan, maka besar kemungkinan para pesaing akan timbul dan
memanfaatkannya.
·
Threats
1.
Muncul nya pesaing baru dalam
penyediaan jasa nail art merupakan salah satu permasalahan yang perlu di
antisipasi.
2.
Kemudian dari pesaing sejenis yang
sewaktu – waktu dapat mengikuti dan meniru konsep yang di jual House of Nail by: AW, dengan sedikit Modifikasi maka
mereka akan satu langkah lebih unggul dari House of Nail by: AW.
c. Tujuan
/ Sasaran
Berikut ini
Tujuan Usaha Jasa
1.
House of Nail by: AW mengembangkan gerai baru yang
akan diletakkan di beberapa kota besar,tepatnya di pusat perbelanjaan, dengan mengusung
konsep “cozy”.
2.
House of
Nail by: AW menawarkan jenis – jenis variasi nail art lainnya yang belum
ada di gerai pesaing sejenis.
3.
House of Nail by: AW memberikan berbagai macam
kemudahan dalam melakukan jasa nail art dan didukung dengan fasilitas yang
menarik dan memadai.
Sementara itu, sasaran utama dari House of Nail by: AW sendiri adalah usia balita sampai
wanita lanjut usia yang tentunya mempunyai hobi merias kuku, berkepribadian
yang mengikuti trend dan tidak dibatasi oleh pantangan atau kebudayaan tertentu
dengan tidak memandang pendapatan mereka. Kemudian untuk wanita muslimah
ditawarkan perawatan kuku yang tidak menjadi pantangan bagi mereka, namun
sekarang sudah ada kutek warna yang bisa dibuat untuk sholat, jadi kami
berusaha memberikan yang terbaik bagi semua kalangan. Untuk positioning, kami ingin mencapai dalam
mengembangkan House of Nail by: AW
adalah sebagai jasa melukis kuku yang menjangkau semua lapisan umur masyarakat
tanpa membedakan dari pendapatan mereka.
d.
Mengembangkan Strategi Usaha
Berikut ini
House of Nail by: AW dalam mengembangkan strategi usahanya
1.
Rencanakan
Sebuah Strategi
Dalam menjalankan sebuah usaha apapun itu pastinya membutuhkan
sebuah strategi, tujuannya mempermudah serta membantu pelaku usaha dalam
memperhitungkan anggaran-anggaran yang nantinya akan dikeluarkan. Selain itu,
adanya strategi bisnis juga bisa menjadi acuan untuk mengembangkan usaha kecil Anda
menjadi lebih besar. Dalam hal ini House of Nail memiliki beberapa strategi
dalam pengembangannya
yakni mencakup fasilitas yang belum ada di gerai nail art lainnya yaitu gerai
yang memadai dan menarik untuk melakukan aktifitas dapat ditambahkan alunan
musik dan wewangian aromatherapy yang menenangkan, ruang tunggu yang nyaman dan
memadai bagi para pengunjung, peralatan yang lebih banyak dan lengkap, tersedia
nya makanan ringan untuk para pelanggan, potongan harga khusus untuk pelanggan
tetap yang dibuktikan dengan member card, menawarkan jasa kebersihan kuku
seperti manicure dan pedicure serta menawarkan variasi nail art lainnya
Kemudian yang tidak kalah penting adalah House of Nail by: AW berani
mempelopori untuk menjadi gerai pertama yang menetapkan tanpa minimum order dan
sesuai dengan keinginan dari pelanggan sendiri.
2.
Menghemat Biaya Operasional Setiap
Bulan
Dalam proses pengembangan
usaha ini, kita tidaklah harus mengeluarkan biaya operasional yang terlalu
besar. Usahakan untuk memulai sebuah bisnis dengan biaya minim agar laba usaha
yang didapatkan bisa lebih besar. Hal itu bertujuan untuk menekan dan
mengurangi biaya yang ada. Apalagi pengembangan usaha jasa Nail Art ini
membutuhkan kreativitas yang sangat di uji dalam menciptakan ide-ide baru namun
tetap hemat biaya pengeluaran. Baru setelah mencapai target, kita bisa
melakukan pengembangan yang lebih besar dengan memanfaatkan biaya tapi tidak
terlalu banyak pengeluarannya.
3.
Kenali Para Pesaing
Jika kita tidak
mengenali lawan atau pesaing bisnis, pastinya kita tidak mengetahui apa yang
harus kita lakukan. Karena, dalam proses ini kita akan selalu dituntut untuk
bisa menciptakan inovasi-inovasi baru untuk mengembangkan usaha sehingga usaha
Anda bisa lebih dilirik oleh konsumen dibandingkan dengan produk yang lain.
Namun jika dilihat, usaha Nail Art ini masih minim pesaingnya.
4.
Survei Harga Pasar
Dalam mengembangkan usaha, pelaku
bisnis tentu saja diwajibkan untuk mengetahui harga pasar. Hal itu bertujuan agar
kita bisa mengetahui harga pasar sebenarnya. Tidak hanya itu saja, cara ini
juga bertujuan untuk berjaga-jaga ketika harga pasar mengalami penurunan maupun
kenaikan sehingga Anda tidak salah mengambil keputusan. Apabila Anda sampai
salah mengambil tindakan, hal itu bisa jadi sebuah kesalahan fatal yang
menyangkut pada produk yang Anda tawarkan.
BAB IV
Segmentasi, Targeting, dan Positioning Pemasaran jasa
4.1.Segmentasi Usaha Jasa House of Nail by: AW
Usaha jasa House of Nail sebagai usaha jasa yang bergerak dalam bidang utamanya layanan nail art dengan didukung henna
(lukis tangan dengan pacar henna), perawatan tangan (manicure) dan perawatan
kaki (padicure). Untuk mendapatkan segmen yang akurat, dilakukan proses segmenting
dengan empat variabel utama segmentasi, sebagai berikut:
1.
Geografis
Variable geografis memberikan gamabaran segmen yang global
berdasarkan letak wilayah suatu target market. Usaha ini memilih wilayah Jawa
Timur sebagai lingkup segmen geografis utama, dan Kota Malang adalah Fokus Kota
utama segmentasi layanan usaha ini. Karena kita melihat Kota Malang sebagai salah satu kota
terbesar yang ada di Provinsi Jawa Timur.
2.
Demografis
Menurut pengertian, segmentasi berdasarkan Demografis adalah
pemilihan target market dengan mengacu pada Usia, Jenis Kelamin, Ukuran
keluarga, Siklus Hidup dan pendapatan. Karena target market usaha jasa klasifikasinya perorangan maka bisnis ini lebih condong
kepada jenis kelamin perempuan, usia 17 tahun
ke atas, untuk menggunakan jasa ini. Namun kita juga menyediakan untuk anak-anak usia 7 tahun
keatas dengan cat kuku yang aman bagi anak-anak
3.
Psikografis
Analisis Segmentasi variable psikografi
adalah berkaitan dengan tingkatan kelas sosial, gaya hidup konsumen, dan
karakteristik kepribadian, karena usaha jasa ini menjualkan jasa perias kuku
tangan, rias tangan dan kaki dengan inai atau pacar
(disebut henna),
perawatan tangan dan kaki. Untuk perias kuku serta rias tangan dan kaki dengan henna tergantung tingkat kesulitan pengaplikasian gambar pada kuku.
4.
Perilaku
Konsumen yang dipengaruhi gaya hidup modern dan mempunyai
kepribadian selalu ingin tampil cantik yang disertai dengan selera dan minat
yang tinggi terhadap nail art. Seperti mereka yang hobi dan menjadikan nail art
sebagai suatu rutinitas yang tidak terlepas dari hidup mereka. Kemudian bagi mereka
yang dibatasi oleh pantangan atau kebudayaan tertentu seperti wanita muslimah
tidak bisa menggunakan jasa nail art ini dikarenakan mereka akan mendirikan
sholat. Jadi dengan kata lain nail art ini diperuntukan bagi wanita yang tidak
mempunyai pantangan terhadap nail art.
Namun terdapat alternatif lain seperti ditawarkannya perawatan kuku
seperti pedicure dan manicure yang tidak menjadi pantangan bagi wanita
muslimah. Tetapi untuk kedepannya akan dilakukan lagi inovasi yang dapat
menjangkau wanita muslimah seperti penggunaan pacar atau inai. Dengan berkembangnya zaman juga sekarang ada
cat kuku yang halal bagi para muslimah yakni kutek “inglot”, usaha jasa ini
menyediakan juga inglot bagi para muslimah yang ingin menghias kuku.
4.2.Targeting pada Usaha Jasa House of Nail by: AW
Secara Teoritis penentuan Targetting dapat dilakukan dengan lima
pola Yakni:
a.
Single segment concentration
b.
Selective specialization
c.
Product specialization
d.
Market specialization
e.
Full market coverage.
Dalam bisnis
ini, penggunaan strategi targeting menggunakan pola Single segment concentration, maksudnya adalah perusahaan dapat
memilih satu segment saja, perusahaan lebih bisa mencapai posisi yang kuat di
satu segment, dengan pengetahuan yang baik terhadap kebutuhan segment sehingga
bisa diperoleh keuntungan namun konsentrasi di satu segment mempunyai potensi
resiko yang cukup besar, sehingga alasan inilah yang mendasari perusahaan untuk
memilih lebih dari satu segmen. Produk jasa House of Nail, hanya berkonsentrasi pada satu segmen aja yaitu sesuai dengan jasa
yang kami tawarkan, yakni nail art, henna, perawatan tangan dan kaki,dengan target yakni para wanita.
4.3.Positioning
Positioning adalah berkaitan tentang memposisikan brand image perusahaan
dalam benak konsumen, sehingga nilai dan manfaat dari layanan benar-benar
menyentuh segmen secara khusus. Nilai
dari suatu jasa berkaitan dengan perbedaan (differents), keuntungan (advantages), manfaat (benefit) yang
membuat konsumen selalu ingat dengan produk yang dimiliki usaha jasa layanan
ini. Slogan usaha jasa House of Nail adalah
“Beautiful With Your Perfect Nail”. Maksud dari slogan tersebut adalah cantik
dengan kuku yang kita punya, jadi dengan dia memilih nail art seperti yang dia
inginkan serta cantik dan unik sesuai pilihan konsumen, sehingga kuku mereka
terlihat sempurna dan indah.
1. Kajian
Positioning Konsumen
Positioning pada konsumen berfokus pada deskripsi nilai utama yang
dimiliki usaha jasa ini, Sebagai layanan jasa personal antara produsen dan
konsumen langsung maka yang akan dikomunikasikan adalah tersedia informasi
tentang berbagai hal yang unik untuk di
aplikasikan di kuku dan perawatan tangan dan kuku, yang telah kami jual, baik
informasi melalui diskripsi produk (cat kuku, inai atau pacar, handbody tangan dan kaki, foot
spray, heel cream, dan foot scrub) dalam situs kami atau produk langsung secara
nyata, dan layanan yang kami lakukan di tempat secara langsung.
2. Kajian
Positioning pada Perusahaan
Kajian ini mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif
perusahaan. Dimana dalam jasa layanan ini,
adalah nilai kekuatan dan keunggulan yang dimiliki adalah mengusahakan kepuasan
pelanggan terhadap produk (cat kuku, inai atau pacar handbody
tangan dan kaki, foot spray, heel cream, dan foot scrub) dan
nail art berbagai aplikasi yang unik yang telah kami tawarkan,
sehingga image perusahaan yang
ramah dan lovable bisa terbentuk sesuai visi dan misi.
3. Kajian
Positioning pada pesaing
Positioning pada pesaing selalu mengusahakan menemukan sesuatu
nilai pembeda yang tidak dimiliki perusahaan, sehingga ada suatu kekuatan
kompetitif yang bersifat keunggulan yang terbentuk dan menjadi pembeda dari
pesaing. Yang menjadi pembeda terletak pada pelayanan, penjualan dan barang
minor sebagai nilai tambah, dan diskripsi produk lebih detail agar konsumen
lebih mengetahui tentang penggunaan produk tersebut.
4. Kajian
Positioning pada lingkungan bisnis
Lingkungan bisnis ini difokuskan pada wanita yang lebih condong
pada perfectionis, fashionable dan lebih memperhatikan penampilan
diri, Sehingga diharapkan posisi House of Nail sebagai
layanan jasa perawatan manicure dan pedicure serta nail art dan henna yang dapat
dipercaya konsumen terhadap produk yang telah di beli.
BAB V
STRATEGI PRODUK JASA
1.
Strategi Tingkatan Produk
a. Produk inti, Produk inti terdiri
dari manfaat inti untuk memecahkan masalah yang dicari konsumen ketika mereka
membeli produk atau jasa, produk inti dari jasa ini adalah konsumen mendapatkan
bentuk kuku sesuai gambar yang diinginkan, kuku tampil lebih indah, tampak
bersih, dan terlihat elegant. Serta adanya bentuk henna yang unik dan
menarik.
b. Produk aktual, merupakan suatu usaha
untuk menjaga kualitas produk jasa. Karakteristik produk aktual diantaranya
tingkat kualitas, nama merek, kemasan yang dikombinasikan dengan cermat untuk
menyampaikan manfaat inti, Format dari bisnis jasa House of Nail yaitu: Tingkat
kualitas : adapun tingkat kualitas kutek mulai dari kutek yang bertahan hanya 1
hari hingga 1 bulan, dengan harga yang berbeda, dapat dilihat bahwa ketahanan
lebih lama memberikan kualitas yang baik, namun juga tergantung pada
distributor dengan merek kutek yang berbeda juga dapat mempengaruhi kualiatas
bahan pembuatan nail art ini, usaha ini bekerja sama dengan beberapa supplier
yang memiliki kualitas terjamin, salah satu produk kutek dari inglot (kutek
untuk muslimah), revlon, pixy atau oriflame. Selain itu juga menjaga kualitas
pacar atau inai untuk henna yakni salah satunya merk ranie yang tidak
menyebabkan gatal saat inai diaplikasian ke kulit.
c. Produk tambahan, Produk tambahan harus
diwujudkan dengan menawarkan jasa pelayanan tambahan untuk memuaskan konsumen,
untuk produk tambahan dalam produk ini yaitu: cairan pembersih kutek jika kutek
ingin di hapus atau di bersihkan (cairan aseton) dan perawatan kuku nail dan
pelembab yang membantu merawat kuku sekaligus melembutkan kulittuka (cuticle
oil). Jadi karena fasilitas pelayanan tambahan di House of Nail adalah
perawatan kuku tangan dan kaki, maka kami menambahkan produk tambahan seperti
yang sudah dijelaskan diatas.
2. Pada umumnya
Barang diklasifikasi menjadi 4 jenis yaitu:
a. Convinience Goods (kebutuhan sehari-hari)
b. Shopping Goods (barang dalam proses pemilihan dan
pembeliannya)
c. Speciality Goods (memiliki karateristik)
d. Unsought Goods (produk yang tidak dikehendaki)
Dalam
usaha jasa House of Nail ini merupakan
kategori Specially goods merupakan barang- barang yang memiliki karakteristik
dan identifikasi merek yang unik dimana sekelompok konsumen bersedia melakukan
usaha khusus untuk membelinya. Contoh nail art beserta henna ini
sebenarnya bisa dilakukan sendiri di rumah namun hasilnya
mungkin tidak semaksimal di dalam bisnis jasa ini bisa dikatakan salon khusus
nail art, henna dan perawatan kuku karena tidak memiliki alatnya, sehingga untuk
melakukan hal ini kadang konsumen masih berfikir dua kali.
BAB VI
STRATEGI DISTRIBUSI JASA
Konsep Distribusi juga tidak hanya
terbatas pada saluran distribusi barang berwujud saja, produsen jasa juga
menghadapi masalah serupa yakni bagaimana hasil mereka dapat diperoleh sampai
pada diri konsumen. Lokasi penjualan jasa harus mudah di capai
pelanggan ,oleh karena itu kita harus memiliki saluran distribusi yang tepat
dan efektif bagi keberlangsungan jasa tersebut. Untuk meluaskan distribusi, ada
beberapa hal yang harus diketahui, salah satunya ialah saluran distribusi.
Saluran distribusi memiliki 3 jenis yaitu:
1.
saluran langsung,
2.
saluran satu tingkat (one level channel),
3.
saluran dua tingkat (two level channel).
Perdagangan jasa eceran ini
menggunakan saluran langsung
dan saluran satu tingkat (one level channel) menggunakan
saluran langsung karena perusahaan memberikan pelayanan di tempat kepada
pelanggan sehingga konsumen bisa langsung memilih gambar apa yang diinginkan untuk
diaplikasikan pada kuku, serta menghias tangan dan kaki menggunakan henna atau ingin perawatan manicure dan pedicure.
Sedangkan saluran satu tingkat (one level channel) yaitu
terdapat satu perantara diantara produsen dan konsumen, pedangang (merchant) perantara
pemasar yang menjadi pemilik produk kemudian menjualnya kembali kepada konsumen
.produk perawatan
dibeli dengan harga grosir kemudian kita menjual kepada konsumen.
Strategi Distribusi dapat berkaitan
dengan aspek lokasi, artinya penentuan lokasi sebuah usaha jasa yang strategis
sehingga memberikan kemudahan dan keleluasaan akses bagi calon pengguna jasa.
Untuk lokasi bisnis memilih di lokasi strategis yakni ruko (rumah toko) daerah
Sigura-gura,Kota Malang karena berdekatan dengan beberapa kampus yakni ITN, UIN
MALANG, UB dan UMM.karena target pasar House of Nail adalah mahasiswi dan
wanita , dan bisa juga karyawan mendatangi secara langsung ke lokasi konsumen yang ingin membeli
produk jasa dengan cara menelfon kontak
usaha yang kemudian salah satu dari karyawan akan mengunjungi
tempat atau lokasi tersebut, bisa juga melalui online yakni order dengan chatting melaluki media
sosial usaha House of Nail seperti Whatssapp atau BBM (Blackbery Massanger) untuk media
sosial lainnya seperti website dan instagram hanya digunakan untuk
menginformasikan konsumen tentang jenis-jenis nail art, henna dan juga tips-tips perawatan manicure dan
pedicure.
2. Analisis job description dan pembagian kerja
BAB VII
PENETAPAN HARGA
Harga adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh
produk dan jasa. Tahapan penetapan harga sebagai berikut:
1.
Menentukan
tujuan penetapan harga
2.
Menentukan
permintaan
3.
Memperkirakan
biaya
4.
Menganalisis
biaya harga dan tawaran pesaing
5.
Memilih
metode penetapan harga
6.
Menentukan
harga produk
Menurut beberapa teori ada beberapa macam dalam menentukan tujuan
menetapkan harga diantaranya :
1.
Survival
2.
Profit
Maximization
3.
Sales
Maximization
4.
Prestige
5.
ROI
(Return of Investment
Diantara lima macam tujuan penetapan harga tersebut, “House of Nail
by: AW” menetapkan tujuan harga untuk Sales Maximization. Artinya untuk
memaksimalkan penjualan dan membangun pangsa pasar (market share) terlebih
dahulu, karena usaha ini masih tergolong baru dan penting sekali dalam fokus
mendapatkan konsumen dan memberikan pengalaman bagi mereka untuk produk.
Tujuan Penetapan Harga berupa Sales
Maximization merupakan tahapan awal dan strategi tujuan awal yang
dilakukan.Sehingga ketika sudah terbentuk market sharenya, bisa dirubah menjadi
tujuan penetapan harga lainnya. Seperti Profit Maximization yang fokus pada
profit dan Prestige untuk kalangan produk ekslusif.
Metode penetapan harga :
1.
Metode
penetapan harga berbasis permintaan ada 7:
a.
Skimming
pricing
b.
Penetration
pricing
c.
Prestige
pricing
d.
Price
lining pricing
e.
Odd
even pricing
f.
Demand-backward
pricing
g.
Bundle
pricing
Sebelum menentukan Strategi penetapan harga, berikut adalah
beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan :
1.
Besarnya
anggaran Marketing
2.
Jenis
Produk
3.
Sasaran
Pangsa Pasar
4.
Saluran
Pemasaran (Distribusi)
5.
Pandangan
tentang laba
6.
Keragaman
atau keunikan produk
7.
Ada
atau tidaknya Jasa tambahan
8.
Siklus
hidup produk
9.
Amortisasi
Invenstasi
10.
Ancaman
pesaing baru
Dari pertimbangan tersebut, strategi yang dipilih
adalah Strategi penetapan harga penetration pricing yang merupakan
penetapan harga suatu produk standar. Metode ini dilakukan dengan cara
menetapkan harga awal harga perdana yang rendah, dengan tujuan agar dapat
diterima pasar secara luas. Salah satu tujuan dengan menetapkan metode ini
adalah untuk mendapatkan loyalitas pelanggan. Penetapan harga yang rendah lebih
disukai oleh pasar karena beberapa kondisi, diantaranya:
a.
Kebanyakan
Pasar peka terhadap harga, sehingga harga rendah bisa membuka pasar yang lebih
luas.
-
Biaya
produksi dan distribusi harus turun pada saat volume penjualan meningkat.
-
Harga
rendah harus membantu persaingan.
b.
Metode
penetapan harga berbasis biaya
- Standard markup pricing
- Cost plus percentage of cost pricing
- Cost plus fixed fee pricing
- Experience curve pricing
2.
Menentukan
harga produk
Layanan jasa ini dapat diperkirakan biaya yang dikeluarkan adalah
untuk kebutuhan masing-masing individu dan masing-masing produk adalah:
a.
Paket
1: nailart (tergantung tingkat kesulitan)
Rp.10.000 – Rp.50.000
b.
Paket
2: henna art (tergantung tingkat kesulitan) Rp.10.000 – Rp. 65.000
c.
Paket
3 : manicure dan padicure Rp. 35.000 dan Rp.40.000,-
d.
Kutek
Rp.10.000 – Rp.180.000 (inglot)
e.
Inai
atau Pacar (untuk henna)
Rp. 15.000 – Rp. 45.000
f.
1
paket alat nail art Rp. 30.000
g.
1
paket alat pedicure (high quality)
Rp. 35.000
h.
1
paket alat manicure (high
quality)
Rp. 25.000
i.
1
paket 5 in 1 manicure + pedicure+ alat nailart (high quality) Rp. 75.000
Dalam
jasa ini ada 5 karyawati yang mempunyai hobi dalam nail art, dan perawatan Gaji
karyawati sesuai konsumen pada hari itu,yaitu:
a.
1
hari 1 karyawati melayani 4 orang (nail art) maka dapat mengambil
keuntungan 5% dari biaya yang di tetapkan/konsumen.
b.
Apabila
pada 1 hari 1 karyawati melayani 4 orang (perawatan) maka dapat mengambil
keuntungan 10% Dari dari biaya yang di tetapkan kepada konsumen
c.
Untuk
setiap pembelian produk di luar pelayanan, hasil pembelian dialokasikan di perusahaan.
Dan setiap masing-masing produk, bisnis jasa ini mengambil
keuntungan 15%-20% tergantung netto (berat bersih), merek setiap produk dan
jenis kegunaaan produk tersebut.
BAB VIII
STRATEGI PROMOSI
JASA
Menurut kotler dan amstrong
variable-variabel yang ada di dalam promotional mix ada 5 yaitu:
1.
Periklanan
2.
Penjualan
personal
3.
Promosi
penjualan
4.
Hubungan
masyarakat
5.
Pemasaran
langsung
Dari kelima
variable di atas bisnis jasa ini menggunakan periklanan (advertising) yaitu
biaya yang dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi non
pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa.Sehingga bentuk komunikasi
pemasaran yang dilakukan selalu menggunakan beberapa bentuk media sebagai
perantara penyampaian pesan. Seperti media cetak maupun elektronik
Dalam bisnis
ini menggunakan media cetak dalam mempromosikan salah satunya berupa brosur,
pamflet beserta dilakukannya promosi media cetak di beberapa sosial media seperti
Facebook, Instagram dan Blog dan mencantumkan
beberapa gagasan dan bermacam-macam gambar yang berkaitan dengan aplikasi nail
art.
Selain itu
House of Nail juga melakukan promosi yang lain yakni penjualan personal. Hal
ini dilakukan karena usaha ini ingin langsung bertatap muka dengan konsumen
dengan memperkenalkan produk jasa tersebut. Dengan begitu saat melakukan
penjualan personal, konsumen pasti ingin mencoba apakah layanan jasa ini nyaman
dan disukai konsumen, sehingga bisa menciptakan WOM (Word of Mouth) antara
konsumen yang sudah merasakan jasa kita kepada calon konsumen-konsumen lainya.
BAB IX
STRATEGI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
(PEOPLE)
1.
Struktur Manajemen
Dilihat dari produk life cycle,
bisnis ini masih pada tahap awal, untuk struktur yang manajemen yang dibuat
seperti di bawah ini.
2. Analisis job description dan pembagian kerja
a.
Pemilik Usaha : Mengontrol
dan memimpin usaha secara keseluruhan,Ikut serta dalam
pengambilan keputusan dan tindakan
pengambilan keputusan dan tindakan
b.
Sekertaris :
Membantu Pimpinan untuk menjalankan roda usaha atau asisten yang
membantu dalam segala hal agar pimpinan dapat bersifat secara
efektif dalam mengerjakan tugas manajemennya
membantu dalam segala hal agar pimpinan dapat bersifat secara
efektif dalam mengerjakan tugas manajemennya
c.
Bagian Kasir (keuangan) : Mendapatkan
laporan dari bidang masing-masing, baik
berupa data maupun info kepada bagian
keuangan secara berkala terkait pendapatan perhari.
berupa data maupun info kepada bagian
keuangan secara berkala terkait pendapatan perhari.
d.
Bagian Pemasaran : Melaksanakan
tugas dengan pembuatan brosur, web dan
penyebaran serta usaha untuk mencari pelanggan
penyebaran serta usaha untuk mencari pelanggan
e.
Bagian SDM : Melaksanakan tugas dengan pengontrolan karyawan lain dalam
melaksanakan pelayanan harus sesuai prosedur yang
ditetapkan oleh bisnis ini
melaksanakan pelayanan harus sesuai prosedur yang
ditetapkan oleh bisnis ini
f.
Karyawan Spesialis :
Khusus Melaksanakan tugas dalam pelayanan konsumen.
3.
Syarat minimal kompetensi yang harus dimiliki
a.
Kompetensi minimal SMK kecantikan,menunjukan hasil karya nail art atau bisa juga minimal pendidikan SMP/SMA
asalkan memiliki sifat seperti syarat selanjutnya
b.
Memiliki sifat jujur, ulet, terampil, telaten dan sabar.
c.
Memiliki kemauan dan berkomitmen dalam bisnis ini
d. Memiliki inovasi dalam bidang ini, dalam hal ini untuk pengembangan usaha House
of Nail by AW baik dari segi design nail art atau henna
Penetapan
program pengembangan SDM yang ada, yaitu dengan program praktek kerja 1 minggu
untuk Pelatihan, dan Pengenalan produk perawatan kaki dan tangandan
juga pengenalan teknik nail art dan henna dengan baik dan benar.
BAB
X
STRATEGI
PROSES
Strategi proses adalah
suatu upaya perusahaan, dalam menjalankan dan melaksanakan aktivitasnya untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya .untuk perusahaan jasa kerjasama
antara marketing dan operasional sangat penting dalam elemen proses ini,
terutama dalam melayani bagaimana cara perusahaan menyampaikan jasa yang dijual
sampai pada konsumen yang membeli. Atau terkait dengan prosedur operasional
yang ada dalam perusahaan terkait dengan proses penyampaiaan jasa.
Usaha House of Nail by:
AW terdapat proses pemberian jasa dan pemenuhan kebutuhan konsumen dilakukan
dengan berbagai cara dan langkah sebagai berikut :
1.
Memberikan informasi dalam bentuk brosur dan
penjelasan dari bagian marketing
2.
Menawarkan beberapa pelayanan yang tersedia
3.
Memberikan pelayanan sesuai pilihan konsumen
4.
Memberikan barang tambahan sebagai barang pendukung
(aseton) membersihkan kotoran pada kuku.
BAB
XI
STRATEGI
LINGKUNGAN FISIK
Dalam bagian ini adalah
merangkan tentang bagaimana menampilkan lingkungan fisik sebagai bahan
pertimbangan yang meyakinkan konsumen dalam membuat keputusan pembelian. Usaha
jasa yang memiliki core product bersifat intangible sangat membutuhkan keadaan
komponen fisik yang baik dan mampu memberikan stimulus yang mempengaruhi
konsumen untuk memilih jasa yang ditawarkan
Unsur-unsur yang termasuk
didalam physical environment atau lingkungan fisik adalah bangunan fisik,
perabotan/peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang-barang lainnya yang
disatukan dengan service.Selain itu, atmosfir dari perusahaan yang menunjang
seperti visual, aroma, suara dan tata ruang juga berpengaruh dalam lingkungan
fisik suatu usaha jasa. Oleh karena itu, bentuk aplikasi unsur-unsur lingkungan
fisik dalam usaha jasa ini tersebut dapat dikelompokan dalam beberapa point,
diantaranya sebagai berikut :
1.
Bangunan fisik & Atmosfir
Bentuk bangunan digambarkan dan memiliki desain kantor
secara umum. Dan memberi ruang/space lebih di bagian antara pedicure, manicure
dan nail art
atau henna. Aspek kenyamanan
dan keindahan akan diutamakan di ruang pelayanan berupa etalase sebagai
penerima pelayanan apa yang ingin dipilih oleh konsumen,agar proses pelayanan
berjalan santai dan baik, dan menghindari terjadinya kesalahan pelayanan dalam
system informasinya. Dengan memberikan nuansa ruangan wanita yakni memilih warna yang cerah
seperti merah muda, ungu, biru muda, kuning pada ruangan toko beserta pengharum
ruangan yang bisa membuat suasana toko ini menjadi nyaman bagi para konsumen.
2.
Perabotan/peralatan
Usaha bisnis ini harus dilengkapi dengan peralatan
yang mendukung agar proses layanan semakin efektif dan prima. Seperti,
kelengkapan peralatan tempat etalase untuk tempat peralatan, Koran untuk
konsumen agar tidak bosen menunggu pelayanan. Sementara itu, beberapa peralatan
pendukung seperti baskom, handuk, tisu dan seperangkat alat music dan wewangian
ssebagai penunjang sangat dibutuhkan.
BAB XII
MANAJEMEN KUALITAS JASA
Parasuraman, zeithamal dan berry
(1985) melakukan penelitian khusus terhadap beberapa jenis industry jasa.
Sebelum mengelompokkam ke dalam lima dimensi, ketiga penelitian ini berhasil
mengidentifikasi sepuluh faktor yang dinilai konsumen dan merupakan faktor
utama yang menentukan kualitas jassa, yaitu : accsess, communication,
competence, courtesy, credibility, reliability,responsiveness, security,
understanding, dan tangible.
Selanjutnya parasuraman (1988)
melakukan kembali penelitian pada kelompok focus (focus group), baik pengguna
maupun penyedia jasa , akhirnya ditemukan hasil, bahwa terdapat hubungan yang
sangat kuat antara communication, competence, courtesy, credibility, dan
security, yang kemudian dikelompokan menjadi satu dimensi yaitu assurance,
demikian pula halnya mereka menemukan hubungan yang sangat kua diantara accsess
dan understanding yang kemudian digabung menjadi dimensi emphaty, akhirnya
parasuraman (1988) mengemukakan lima dimensi kualitas jasa, terdiri dari:
1.
Reliability (kehandalan)
Yaitu kemampuan untuk memeberikan pelayanan yang dijanjikan dengan
tepat (accurately) dan kemampuan untuk dipercaya (dependably), terutama
memberikan jasa secara tepat waktu (ontime), dengan cara yang sama sesuai
dengan jadual yang telah dijanjikan dan tanpa melakukan kesalahan setiap kali.
Adapun atribut-atribut yang berada dalam dimensi ini antara lain
(parasuraman,2005):
a.
Memberikan pelayanan sesuai janji. Dalam hal ini house of nail by:AW harus bisa memberikan
pelayanan sesuai perjanjian dann tepat waktu kepada para konsumen.
b.
Pertanggung jawaban tentang penanganan konsumen akan masalah
pelayanan. Dengan
begitu,usaha jasa ini harusbisa menerima kritik dan saran atas keluhan
pelanggan dan saran dari pelanggan, agar usaha jasa house of nail bisa
berkembang lebih baik lagi
c.
Memberi pelayanan yang baik saat kesan pertam kepada konsumen. Karena itu pelayanan di house of nail
haruslah ekstra hati-hati dan harus bersikap baik. Karena konsumen akan merasa
puasa saat pertama kali ia memanfaatkan jasa nail art, henna dan manicure
beserta pedicure. Saat puas itulah konsumen akan merasa loyal dan selalu ke
jasa tersebut. Mempertahankan keloyalan pelanggan lebih susah daripada
mendapatkan konsumen awal.
d.
Memberikan pelayanan tepat waktu. Dengan disiplin waktu dan bisa memanage waktu untuk memberian pelayanan
jasa, konsumen akan merasa suka dan puas atas layanan yang diberikan house of
nail.
e. Memberikan informasi kepada konsumen
tentang kapan pelayanan yang dijanjikan akan direalisasikan. Oleh sebab itu, House of Nail harus bisa
menepati janji dan tidak molor (tidak tepat waktu) dan segera dilaksanakan
pelayanan jasa yang sudah dijanjikan dan akan direalisasikan pada konsumen atau
pelanggan.
2.
Responsiveness (daya tanggap)
Yaitu kemauaan atau keinginan para karyawan untuk membantu dan
memberikan jasa yang dibutuhkan konsumen .membiarkan konsumen menunggu,
terutama tanpa alas an yang jelas , akan menimbulkan kesan negative yang tidak
seharusnya terjadi,. Kecuali jika keasalahan ini ditanggapi engan cepat, maka
bisa menjadi suatu yang berkesan dan menjadi pengalaman yang menyenangkan,
atribut-atribut yang ada dalam dimensi ini adalah (parasuraman , 2005) :
a.
Memberikan pelayanan yang cepat. Cepat disini adalah bisa memanage waktu dengan baik tetapijuga harus
berhati-hati dalam melayani. Jangan sampai karyawan house of nail melanggar SOP
atau prosedur yang baik dan tepat kepadapara konsumen.
b.
Kerelaan untuk membantu / menolong konsumen. Jika konsumen kesulitan dalam memilih
layanan usaha jasa di house of nail seperti dia bertanya-tanya produk apa yang
baik bagi dia, karyawan harus mau membantu dan siap unntuk melayaninya.
c.
Siap dan tanggap untuk menangani respon permintaan
dari para konsumen. Karyawan House of nail disini harus bisa siap,cepat
dan tanggap dengan baik dan tepat serta nyaman memberikan atau menangani
berbagai respon permintaan konsumen, jangan sampai menyakiti konsumen. Dan juga
karyawan harus memiliki pengalaman atau pengetahuan lebih agar dia tanggap
untuk menangani berbagai pertanyaan dari para konsumen.
3.
Assurance ( jaminan)
Meliputi pengetahuan , kemampuan, keramahan, sopan, dan sifat dapat
dipercaya dari kontak personel untuk menghilangkan sifat keragu-raguan konsumen
dan merasa terbebas dari bahaya dan resiko. Atribut-atribut yang ada dalam
dimensi ini adalah (parasuraman 2005):
a.
Karyawan yang memberi jaminan berupa kepercayaan diri kepada
konsumen. Karyawan jasa ini arusbisa percaya diri akan
tetapi tidak berlebihan. Buat konsumen merasa bahwa pelayanan yang akan
diberikan oleh karyawan ini baik dan tepat sehinggan konsumen percaya dengan
jasa yang akan dia beli.
b.
Membuat konsumen merasa aman saat menggunakan jasa pelayanan
perusahaan. Oleh sebab
itu, House of Nail menggunakan produk jasanya aman dan sesuai dengan SOPdengan
kinerjanya yang baik dan tepat.
c.
Karyawan yang sopan. Karena orang menilai usaha jasa saat pertama kali dilihat adalah
pelayanan para karyawannya. Jika karyawannya menyambut baik dan sopan serta
ramah pada konsumen, pastii konsumen akan merasa senang.
d.
Karyawan yang memiliki pengetahuan luas sehingga dapat menjawab
pertanyaan dari konsumen. Agar para
karyawan house of nail ini bisa berkembang dan bersaing dengan usaha jasa
laiinnya, keisitimewaan seorang karyawan adalah dia memiliki berbagai macam
pengetahuan dan informasi tentang dunia nailart, henna dan manicure serta
pedicure. Karena secara langsung saat melakukan usaha jasa ini, interaksi antar
konsumen dan karyawan terjadi dan pasti konsumen akan bertanya mengenai hal
yang berkaitan dengan jasa house of nail.
4.
Emphaty (empati)
Meliputi sikap kontak personel maupun perusahaan untuk memahami
kebutuhan maupun kesulitan konsumen, komunikasi yang baik, perhatian pribadi,
kemudahan dalam melakukan komunikasi atau hubungan, atribut-atribut, yang ada
dalam dimensi ini adalah (parasuraman,2005):
a.
Memberikan perhatian individu kepada konsumen. Saat konsumen datang, dengan sigap karyawan
house of nail akan mendatangi para konsumen dan terjadi komunikasi yang baik. Berikan
konsumen perhatian dan juga nyaman dengan keadaan yang bisa dibuat oleh para
karyawan.
b.
Karyawan yang mengerti keinginan dari para konsumennya. Karyawan harus bisa mengerti situasi dan
kondisi. Terkadang saat apa yang di inginkan konsumen house of nail tentang
henna atau nail art atau cara menicure pedicure kita tidak sesuai dengan yang
dilakukan karyawan, berikan dia pengetahuan tentang mana yang baik bagi
konsumen. Akan tetapi lebih baik jika karyawan harus sabar dan mengerti
keinginan para konsumen house of nail.
5.
Tangibles (produk-produk fisik)
Tersediannya fasilitas-fasilitas fisik ,perlengkapan, dan sarana
komunikasi serta yang lainnya yang dapat dan harus ada dalam proses jasa. Atribut-atribut
yang ada dalam dimensi ini adalah (parasuraman,2005):
a. Peralatan yang modern. Disini peralatan modern yang digunakan house
of nail adalah harus sesuai dengan SOP dan aman bagi lingkungan dan para
konsumen. Semakin berkembangnya zaman, sekarang ada alat yang bisa mengeringkan
secara cepat kutek yang nailart, ada juga berbagai alat menicure pedicuredan
saat mereka melakukan menicure pedicure bisa ditambahkan dengan kursi refleksi
modern saat melakukannya.
b.
Fasilitas yang menarik. Dengan dilengkapi ruangan yang berAC dan suasana yang sejuk ditambah
dengan aroma dari pewangi ruangan yang soft bisa membuat konsumen merasa nyaman
di dalam tempat usaha house of nail, dengan corak warna tembok yang menarik
perhatian seperti warna mera muda,ungu dan biru beserta waran terang lainnya.
Serta adanya toilet yang memadai dan parkiran yang cukup untuk kendaraan para
konsumen sehingga tidak mengganggu lalu lintas. Mengingat usaha jasa ini akan
didirikan di daerah dekat jalan menuju beberpa kampus ternama di Kota Malang.
BAB XIII
E- MARKETING
E-Marketing menurut Armstrong dan Kottler
(2004:74) adalah sebagai berikut: “E-Marketing is the marketing side of
E-Commerce, it consists of company efforts to communicate abaout, promote and
sell products and services over the internet.” Yang bisa diartikan sebagai
berikut: E-Marketing adalah sisi pemasaran dari E-Commerce , yang terdiri dari
kerja dari perusahaan untuk mengkomunikasikan sesuatu, mempromosikan, dan
menjual barang dan jasa melalui internet.
Menurut American Marketing
Association yang dikutip oleh Kleindl dan Burrow (2005) marketing adalah proses
perencanaan dan pelaksanaan dari ide atau pemikiran konsep, harga, promosi dan
distribusi. Marketing dapat diartikan lebih sederhana yakni pembangunan dan
pemeliharaan hubungan yang saling memuaskan antara perusahaan dan konsumen.
Saat ini marketing telah berkembang
seiring dengan perkembangan teknologi.Aktivitas marketing menjadi lebih luas
dengan adanya internet.Penggunaan internet dan fasilitas yang ada di dalam
internet untuk melakukan aktivitas marketing dikenal sebagai e-marketing
(Kleindl dan Burrow, 2005).
Strategi E-Marketing yang harus dilakukan oleh
House of Nail adalah :
1. Memiliki akun media sosial, disini usaha jasa
harus memiliki akun :
a. Memiliki akun media sosial Facebook, karena
sampai tahun ini jumlah pengguna facebook bertambahdan jaringan yang begitu
luas, sehingga harus membuat fanspage di facebook agar usaha jasa ini dikenal
meluas oleh masayrakkat.
b. Memiliki akun media sosial Instagram,
instagram akir-akhir ini menjadi sebuah akun media sosial yang ramai juga,
ditambah lagi jika kita mempromosikan di instagram melalui bantuan para endors.
Endorse disini adalah seorang selebgram yang memiliki pengikut terbanyak di
akun instagram. Banyak sekali para penjual yang menggunakan strategi tersebut.
Agar para fans dari idole yang mengendorse produk jasa kita juga akan diminati
oleh para fansnya. Dan juga instagram
yang memiliki feed (tampilan akun) yang menarik dan lucu, bisa membuat para
viewers akan mengunjungi akun instagram dan mereka mencari informasi mengenai
usaha jasa kita.
2. Memiliki akun website atau Blog
Disini semakin banyak para usaha yang menggunakan website atau blog sebagai
wadah mempromosikan produknya, tidak hanya itu saja. Tidak hanya promosi
produknya saja akan tetapi memberikan informasi dan pengetahuan yang terkait
dengan jasa kita.
House of nail memiliki blog dan dapat dilihat di
Komentar
Posting Komentar